Honda Brio Satya S merupakan salah satu mobil murah yang cukup populer di Indonesia. Namun, di balik harganya yang terjangkau, ternyata ada beberapa kekurangan yang patut dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk meminangnya.
1. Interior Kurang Lapang
Salah satu kekurangan mencolok dari Honda Brio Satya S adalah ruang kabin yang terasa sempit. Mobil ini hanya memiliki dua baris kursi dengan kapasitas penumpang maksimal 4 orang. Bagi penumpang yang bertubuh tinggi atau berbobot besar, akan terasa cukup sesak berada di dalam Brio Satya S.
Kurangnya kelapangan ini juga berdampak pada ruang bagasi yang terbatas. Dengan kapasitas hanya 180 liter, Brio Satya S hanya cocok untuk membawa barang-barang yang tidak terlalu banyak.
2. Fitur Kurang Memadai
Honda Brio Satya S dikenal dengan harganya yang miring. Namun, hal ini berimbas pada fitur yang terpasang. Mobil ini hanya dibekali dengan fitur-fitur standar seperti AC, power window, dan head unit sederhana.
Fitur keselamatan juga cukup minim. Brio Satya S hanya dilengkapi dengan dual SRS airbag dan ABS (Anti-lock Braking System). Tidak ada fitur keselamatan canggih seperti Hill Start Assist atau Vehicle Stability Control yang biasa ditemukan pada mobil modern.
3. Mesin Kurang Bertenaga
Mesin yang digunakan pada Honda Brio Satya S adalah mesin 1.2 liter i-VTEC. Mesin ini menghasilkan tenaga sebesar 88 daya kuda dan torsi 110 Nm. Untuk penggunaan sehari-hari di jalan perkotaan, mesin ini masih cukup mumpuni.
Namun, saat digunakan untuk perjalanan jauh atau membawa beban berat, mesin Brio Satya S akan terasa kurang bertenaga. Akselerasi terasa lambat dan mesin harus bekerja ekstra keras untuk mencapai kecepatan yang diinginkan.
4. Suspensi Kaku
Kekurangan lain dari Honda Brio Satya S adalah suspensi yang terasa kaku. Suspensi ini kurang mampu meredam guncangan saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Akibatnya, penumpang akan merasa tidak nyaman dan pegal saat berkendara jarak jauh.
Kekakuan suspensi ini juga berdampak pada stabilitas mobil. Saat menikung dengan kecepatan tinggi, Brio Satya S terasa sedikit limbung dan kurang stabil.
5. Isolasi Kabin Kurang Baik
Isolasi kabin pada Honda Brio Satya S belum maksimal. Saat berkendara, suara bising dari luar seperti suara mesin, ban, dan klakson kendaraan lain mudah masuk ke dalam kabin. Hal ini membuat pengalaman berkendara menjadi kurang nyaman.
6. Bodi Tipis dan Tidak Kokoh
Kekurangan lain yang perlu diperhatikan adalah bodi Brio Satya S yang terasa tipis dan tidak kokoh. Mobil ini belum dilengkapi dengan teknologi rangka G-CON+ yang biasa ditemukan pada mobil Honda lainnya.
Hal ini membuat Brio Satya S kurang aman saat terjadi benturan. Bodi yang tipis juga lebih rentan terhadap penyok atau kerusakan saat terkena benturan ringan.
7. Harga Jual Kembali Rendah
Bicara soal harga jual kembali, Honda Brio Satya S dikenal cukup rendah. Mobil ini mengalami depresiasi harga yang cukup besar dalam beberapa tahun pertama kepemilikan. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti fitur yang kurang lengkap, mesin yang kurang bertenaga, dan bodi yang kurang kokoh.
Jika Anda berniat membeli Brio Satya S dan berencana menjualnya kembali di kemudian hari, Anda harus siap menerima harga jual yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil lain di kelas yang sama.
Kesimpulan
Meski memiliki harga yang terjangkau, Honda Brio Satya S memiliki beberapa kekurangan yang patut dipertimbangkan. Kekurangan tersebut meliputi interior yang sempit, fitur yang minim, mesin yang kurang bertenaga, suspensi yang kaku, isolasi kabin yang kurang baik, bodi yang tipis dan tidak kokoh, serta harga jual kembali yang rendah.
Jika Anda mencari mobil murah yang lebih mengutamakan kenyamanan, fitur keselamatan yang lengkap, atau nilai jual kembali yang tinggi, maka Brio Satya S mungkin bukan pilihan yang tepat. Ada beberapa mobil lain di kelas yang sama yang menawarkan paket yang lebih menarik dengan harga yang tidak jauh berbeda.