Bolehkah Mobil Brio Mengonsumsi Pertalite? Intip Penjelasannya di Sini!

Yopie Setiawan

Jakarta, Otomotif – Mobil Brio merupakan salah satu kendaraan roda empat yang cukup populer di Indonesia. Mobil ini dikenal dengan desainnya yang kompak, konsumsi bahan bakarnya yang irit, dan harganya yang terjangkau. Lantas, apakah Brio boleh pakai pertalite?

Jenis Bahan Bakar yang Disarankan

Untuk mengetahui jenis bahan bakar yang tepat untuk Brio, kita bisa merujuk pada buku panduan kendaraan. Pada buku panduan Brio generasi pertama (2012-2018), disebutkan bahwa mobil ini menggunakan mesin berkapasitas 1.2 liter dan disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan minimal 91. Artinya, Brio tidak direkomendasikan untuk menggunakan pertalite yang memiliki oktan 90.

Sedangkan untuk Brio generasi kedua (2019-sekarang), pada buku panduannya disebutkan bahwa mobil ini menggunakan mesin berkapasitas 1.2 liter i-VTEC dan disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan minimal 91. Namun, pada buku panduan tersebut juga disebutkan bahwa dalam keadaan darurat, Brio boleh menggunakan bahan bakar dengan oktan 90 dengan catatan tidak digunakan secara terus-menerus.

Jadi, secara resmi, mobil Brio tidak disarankan untuk menggunakan pertalite. Namun, untuk Brio generasi kedua, penggunaan pertalite dalam keadaan darurat masih diperbolehkan dengan catatan tidak digunakan secara terus-menerus.

Risiko Menggunakan Pertalite pada Brio

Apabila Brio dipaksa menggunakan pertalite secara terus-menerus, terdapat beberapa risiko yang dapat terjadi, di antaranya:

  • Mesin knocking. Pertalite memiliki oktan yang lebih rendah dari yang disarankan oleh pabrikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya detonasi yang tidak terkendali di dalam mesin, yang biasa dikenal sebagai knocking. Knocking dapat merusak mesin dan mengurangi performanya.
  • Performa menurun. Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dapat menyebabkan performa mesin menurun, seperti tenaga yang berkurang dan akselerasi yang lebih lambat.
  • Konsumsi bahan bakar meningkat. Bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah memiliki nilai kalor yang lebih rendah. Artinya, mesin harus membakar lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
  • Emisi gas buang meningkat. Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah dapat menyebabkan emisi gas buang meningkat, terutama emisi karbon monoksida dan hidrokarbon.

Pilihan Bahan Bakar yang Tepat

Berdasarkan penjelasan di atas, pilihan bahan bakar yang tepat untuk mobil Brio adalah bahan bakar dengan oktan minimal 91. Pilihan terbaiknya adalah Pertamax dengan oktan 92.

Selain memperhatikan jenis bahan bakar, penting juga untuk melakukan perawatan rutin pada mobil Brio, seperti penggantian oli dan filter secara berkala. Perawatan yang baik dapat menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah terjadinya kerusakan akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.

Kesimpulan

Mobil Brio generasi pertama tidak disarankan untuk menggunakan pertalite. Sedangkan untuk Brio generasi kedua, penggunaan pertalite dalam keadaan darurat masih diperbolehkan dengan catatan tidak digunakan secara terus-menerus. Pilihan bahan bakar yang tepat untuk Brio adalah bahan bakar dengan oktan minimal 91, seperti Pertamax.

Also Read

Bagikan:

[addtoany]

Tinggalkan komentar