Honda CR-V adalah salah satu SUV kompak paling laris di Indonesia. Generasi kelima yang meluncur pada tahun 2017, hadir dengan berbagai fitur canggih dan mesin turbocharged 1.5 liter. Meski menawarkan tenaga dan performa yang mumpuni, Honda CR-V 1.5 Turbo juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli.
Mesin Turbocharged Tidak Selalu Efisien
Salah satu kelemahan utama Honda CR-V 1.5 Turbo terletak pada mesinnya yang turbocharged. Mesin turbo memang memberikan tenaga ekstra, tetapi juga bisa berdampak pada efisiensi bahan bakar. Dalam kondisi berkendara normal, konsumsi bahan bakar Honda CR-V 1.5 Turbo tercatat sekitar 10-11 km/liter. Namun, angka ini bisa turun drastis saat berakselerasi kencang atau berkendara di jalanan menanjak.
Tenaga Kurang Responsif di RPM Rendah
Turbocharger pada Honda CR-V 1.5 Turbo baru mulai bekerja secara efektif pada putaran mesin yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan tenaga mesin terasa kurang responsif pada putaran mesin rendah, terutama saat berkendara di perkotaan dengan lalu lintas yang padat. Pengemudi harus menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan akselerasi yang diinginkan, yang dapat berdampak pada kenyamanan berkendara.
Turbo Lag yang Terasa
Turbo lag adalah keterlambatan respons turbocharger saat menerima perintah dari pedal gas. Pada Honda CR-V 1.5 Turbo, turbo lag masih terasa, meskipun pabrikan telah melakukan berbagai upaya untuk menguranginya. Saat pengemudi menginjak pedal gas secara tiba-tiba, akan ada jeda singkat sebelum tenaga mesin bertambah. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan berkendara, terutama saat melakukan manuver menyalip.
Biaya Perawatan Mahal
Sebagai sebuah mobil premium, Honda CR-V 1.5 Turbo memiliki biaya perawatan yang cukup mahal. Hal ini karena suku cadang dan biaya jasa untuk mobil turbocharged umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bermesin naturally aspirated. Selain itu, Honda CR-V 1.5 Turbo juga memerlukan perawatan khusus, seperti penggantian oli dan filter yang lebih sering.
Jarak Servis Pendek
Honda CR-V 1.5 Turbo memiliki interval servis yang lebih pendek dibandingkan dengan model Honda lainnya. Hal ini disebabkan oleh mesin turbocharged yang membutuhkan perawatan lebih intensif. Umumnya, Honda CR-V 1.5 Turbo harus diservis setiap 5.000 km atau 6 bulan, mana yang lebih dulu tercapai. Interval servis yang pendek ini dapat menambah biaya perawatan secara keseluruhan.
Handling Kurang Lincah
Honda CR-V 1.5 Turbo memiliki ukuran yang cukup besar dan ruang kabin yang luas. Namun, hal ini juga berdampak pada handling yang kurang lincah. Mobil ini terasa agak berat saat bermanuver di kecepatan tinggi atau saat berbelok di tikungan tajam. Suspensi yang digunakan juga cenderung lebih lembut, sehingga body roll cukup terasa saat berkendara di jalanan yang bergelombang.
Mesin Berisik saat Digeber
Mesin turbocharged Honda CR-V 1.5 Turbo cenderung lebih berisik saat digeber pada putaran mesin tinggi. Hal ini disebabkan oleh suara turbocharger dan resonansi dari sistem pembuangan. Kebisingan ini dapat mengganggu kenyamanan berkendara, terutama saat berkendara di jalan tol atau saat membutuhkan akselerasi ekstra.
Kesimpulan
Honda CR-V 1.5 Turbo memang menawarkan tenaga dan performa yang mumpuni. Namun, calon pembeli juga perlu mempertimbangkan beberapa kelemahan yang dimilikinya, seperti efisiensi bahan bakar yang kurang baik, tenaga kurang responsif di RPM rendah, turbo lag yang terasa, biaya perawatan mahal, jarak servis pendek, handling kurang lincah, dan mesin berisik saat digeber. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut, calon pembeli dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.